Tontayuo – Mahasiswa KKN UGM kembali berinovasi untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat. Kali ini, fokus mereka tertuju pada gizi anak-anak melalui kegiatan demonstrasi pembuatan Makanan Pendamping ASI (MPASI) dari komoditas lokal. Kegiatan yang berlangsung pada hari Kamis (08/08/2024) di Aula Kantor Desa Tontayuo, Kecamatan Batudaa Pantai, Kabupaten Gorontalo ini diikuti oleh para ibu hamil dan ibu dengan bayi serta balita.
Tujuan utama kegiatan ini adalah memberikan pengetahuan dan keterampilan dalam membuat MPASI yang bergizi dan mudah dibuat dari bahan-bahan yang tersedia di sekitar mereka. Selain itu, kegiatan ini juga diharapkan dapat membuka peluang usaha baru bagi masyarakat mengingat di perkotaan banyak yang menjual MPASI siap makan.
Fokus utama kegiatan ini adalah memberikan pengetahuan praktis kepada para ibu tentang cara membuat MPASI yang bergizi dan bervariasi. Shafwah Zaimah, mahasiswa KKN UGM dari program studi Teknologi Industri Pertanian, secara langsung menunjukkan langkah demi langkah pembuatan puding kelapa muda dan bubur bayam ikan. Kedua menu ini dipilih karena mudah dibuat, kaya nutrisi, dan disukai bayi.
"Kelapa muda kaya akan vitamin dan mineral, sedangkan ikan tuna merupakan sumber protein yang baik," jelas Shafwah. "Dengan mengolah kedua bahan ini menjadi MPASI, kita bisa memberikan nutrisi lengkap untuk tumbuh kembang bayi."
Bahan yang digunakan untuk puding di antaranya adalah serutan kelapa muda, agar-agar, nutrijell, garam, gula merah, dan daun pandan. Sedangkan bubur bayam ikan adalah sayur bayam, wortel, nasi, cacahan ikan tuna, dan bumbu pelengkap. Adapun cara pembuatan keduanya cukup mudah, yaitu dengan mencampurkan semua bahan tersebut menjadi satu dan ditunggu hingga masak.
Dalam demonstrasi tersebut, Shafwah membuat dua jenis MPASI, yaitu puding kelapa muda dan bubur bayam ikan. Kedua menu ini dipilih karena mudah dibuat, disukai bayi, dan memiliki potensi untuk dikembangkan menjadi produk makanan bayi siap saji. "Puding kelapa muda dan bubur bayam ikan yang kita buat hari ini memiliki cita rasa yang lezat dan kandungan gizi yang lengkap. Ini bisa menjadi peluang usaha yang menjanjikan," tambah Shafwah.
Para ibu yang hadir sangat antusias mengikuti kegiatan ini. Mereka terlihat serius memperhatikan setiap langkah pembuatan MPASI dan tidak ragu untuk bertanya tentang takaran bahan, tekstur MPASI yang sesuai untuk usia bayi, serta tips penyimpanan. Nurul Izzati, mahasiswa KKN UGM dari Prodi Ilmu Keperawatan, turut memberikan penjelasan mengenai pentingnya gizi seimbang untuk bayi dan balita dan penggolongan usia bayi untuk tekstur MPASI.

Selain itu, tidak hanya mendapatkan pengetahuan baru, mereka juga terinspirasi untuk memulai usaha produksi MPASI rumahan. "Saya baru tahu kalau kelapa muda juga bisa dibuat sebagai MPASI dan caranya itu mudah sehingga bisa dicoba di rumah," ujar Ibu Ratna Ibrahim. “Mungkin contoh MPASI ini bisa saya jual juga nantinya, lumayan bisa menambah tabungan”, imbuhnya.
Kegiatan ini diharapkan dapat memberikan manfaat yang besar bagi masyarakat Desa Tontayuo, terutama para ibu. Dengan adanya pengetahuan dan keterampilan dalam membuat MPASI, diharapkan dapat meningkatkan kualitas gizi anak-anak di Desa Tontayuo dan sekitarnya. Selain itu, kegiatan ini juga membuka peluang ekonomi baru bagi masyarakat, terutama para ibu rumah tangga. Potensi pasar untuk produk MPASI rumahan sangat besar, mengingat semakin meningkatnya kesadaran masyarakat akan pentingnya gizi anak dan keamanan pangan.