Tontayuo - Dalam upaya melestarikan warisan budaya dan membuka peluang ekonomi baru, mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) dari Universitas Gadjah Mada (UGM) dan Universitas Negeri Gorontalo (UNG) menggelar kegiatan pelatihan pembuatan karawo dan gantungan kunci yang melibatkan para pengrajin karawo setempat dengan tujuan saling berbagai pengetahuan dan keterampilan.
Kegiatan yang dilaksanakan pada hari Sabtu (27/07/2024) di aula kantor desa Tontayuo, Kecamatan Batudaa Pantai, Kabupaten Gorontalo ini dihadiri oleh mahasiswa KKN dari UGM dan UNG serta para pengrajin karawo yang berpengalaman di bidangnya. Rangkaian acara dimulai dengan pemaparan materi singkat mengenai sejarah karawo dan teknik pembuatan kain khas Gorontalo ini. Para peserta kemudian diajak untuk mempraktikkan langsung cara membuat karawo sederhana dan mengkreasikannya menjadi produk turunan, yakni gantungan kunci.
Proses pembuatan kain karawo yang rumit dan penuh seni telah dijelaskan kepada para peserta. Tahapan pembuatan kain karawo meliputi pemotongan benang sesuai dengan desain motif yang ditentukan, kemudian dilanjutkan dengan proses pencabutan benang secara hati-hati. Tahap akhir adalah menyulam kain dengan benang khusus untuk membentuk motif karawo dan penguncian motif.
Setelah memahami dan mempraktikkan langsung teknik pembuatan kain karawo, para peserta diajak untuk berkreasi membuat gantungan kunci dari hasil karawo yang telah dibuat. Kemudian kain karawo dipotong sesuai dengan bentuk motif yang diinginkan dan ditempelkan pada kain lalu dihias dengan berbagai macam aksesoris sesuai kreativitas masing-masing peserta.
“Proker pelatihan kemarin merupakan proker yang sangat bermanfaat dan sekaligus sebagai pengalaman yang menarik,” ujar Anggun, mahasiswa KKN UNG, Sabtu (27/07/2024). “Kita mahasiswa sebagai peserta pelatihan bisa belajar banyak tentang cara membuat karawo dengan benar. Proker ini bukan hanya menambah skill baru saja tetapi juga semakin mendekatkan kita dengan budaya lokal masyarakat Gorontalo khususnya di desa Tontayuo ini.”
Pelatihan ini tidak hanya memberikan pengetahuan baru bagi mahasiswa, tetapi juga menjadi wadah untuk mempererat hubungan antara akademisi dengan masyarakat. Di sisi lain, bagi para pengrajin, kegiatan ini menjadi ajang untuk memperkenalkan dan melestarikan warisan budaya mereka kepada generasi muda sekaligus membuka peluang untuk mengembangkan produk-produk kreatif berbahan dasar kain karawo. Dengan begitu, besar harapannya untuk mampu mengangkat perekonomian masyarakat setempat.
“Kegiatan ini sangat bagus dan bermanfaat untuk semua, baik mahasiswa maupun pengrajin. Dari kegiatan ini juga bisa menginspirasi ibu-ibu di sini untuk membuat sesuatu yang baru dari kain karawo.” ujar Nenang Usulu, salah satu pengrajin karawo sekaligus ketua PKK Desa Tontayuo, Sabtu (27/07/24).
Dengan adanya kolaborasi antara akademisi, mahasiswa, dan masyarakat ini, diharapkan kerajinan tangan karawo dapat semakin dikenal dan diminati oleh masyarakat luas, sehingga dapat meningkatkan nilai ekonomis bagi para pengrajin dan berkontribusi pada pengembangan sektor pariwisata di daerah tersebut.
Penulis: Shafwah Zaimah Zahidah
Fotografer: Gugun Akuba