Mahasiswa KKN-PPM UGM 2024 telah melaksanakan program kerja inovatif bernama BioReefTek di Desa Langgula, Kecamatan Batudaa Pantai, Provinsi Gorontalo. Program ini bertujuan untuk meningkatkan potensi kelautan dan ekonomi pariwisata di daerah tersebut melalui upaya pelestarian terumbu karang yang rusak akibat berbagai faktor lingkungan. BioReefTek merupakan teknologi berbasis bioteknologi yang digunakan untuk membuat struktur buatan sebagai tempat tumbuhnya terumbu karang baru.


Program ini diinisiasi dan dilaksanakan oleh mahasiswa KKN-PPM UGM 2024 bersama dengan masyarakat Desa Langgula, khususnya Karang Taruna dan Perangkat Desa setempat serta bantuan dari mahasiswa KKN Universitas Negeri Gorontalo. Kolaborasi antara mahasiswa, pemuda desa, dan perangkat desa menjadi kunci sukses dalam pelaksanaan program ini.

Proses pembuatan dan pemasangan BioReefTek berlangsung selama masa KKN-PPM, yang dimulai pada bulan Juli 2024 dan diterjunkan ke laut pada Selasa, 6 Agustus 2024. Tahapan utama, seperti pembuatan struktur dan penempatan di laut, dilakukan secara bertahap, dengan pelibatan masyarakat setempat dalam setiap langkahnya.

Program BioReefTek dilaksanakan di Desa Langgula, Kecamatan Batudaa Pantai, Provinsi Gorontalo. Daerah pesisir ini dipilih karena terumbu karang di sekitar wilayah tersebut pernah mengalami kerusakan akibat peledak ikan, sehingga diperlukan upaya konservasi.
Terumbu karang merupakan ekosistem laut yang sangat penting, karena menyediakan habitat bagi berbagai jenis biota laut dan berperan dalam menjaga keseimbangan ekosistem. Namun, kerusakan yang diakibatkan oleh aktivitas manusia dan perubahan iklim telah menyebabkan banyak terumbu karang mengalami degradasi. Program BioReefTek hadir sebagai solusi untuk merehabilitasi terumbu karang yang rusak, sekaligus memberdayakan masyarakat setempat dalam konservasi lingkungan. Selain itu, terumbu karang di pesisir Desa Langgula juga berpotensi untuk dikembangkan sebagai pariwisata seperti spot snorkling. Memiliki terumbu karang yang indah dan lokasi terumbu karang memiliki kedalaman kisaran 5-6 meter saja.
Proses pembuatan struktur BioReefTek dimulai dengan pengumpulan bahan-bahan yang ramah lingkungan dan perencanaan desain yang sesuai dengan kebutuhan terumbu karang. Selanjutnya, mahasiswa KKN-PPM UGM dan UNG bersama Karang Taruna dan Perangkat Desa membangun struktur tersebut dengan bantuan tenaga dan keahlian lokal. Pembangunan struktur BioReefTek menghasilkan 2 buah produk. Setelah struktur selesai dibuat, tahap selanjutnya adalah menempatkannya di laut pada area yang telah ditentukan. Proses peletakkan dilakukan secara hati-hati untuk memastikan struktur dapat mendukung pertumbuhan terumbu karang dengan baik.



Melalui program ini, diharapkan terumbu karang di wilayah pesisir Gorontalo dapat pulih dan berkembang kembali, serta menjadi sumber kehidupan bagi masyarakat setempat.