Tontayuo - Pemberian Makanan Pendamping Air Susu Ibu (MPASI) adalah fondasi penting dalam pertumbuhan dan perkembangan seorang anak. Untuk meningkatkan kualitas gizi bayi dan balita, pada hari Kamis (08/08/2024) mahasiswa KKN-PPM UGM mengadakan kegiatan edukasi panduan MPASI yang menekankan pada pemanfaatan potensi lokal yang bergizi di Aula Kantor Desa Tontayuo yang diikuti oleh ibu hamil dan ibu yang memiliki bayi/balita.

Masa pemberian MPASI merupakan masa yang penting bagi anak dimana anak mulai dikenalkan makanan padat selain ASI yang dimulai sejak usia 6 bulan. Sejak usia 6 bulan, kebutuhan gizi anak meningkat dan memerlukan nutrisi tambahan selain ASI yang dapat mendukung pertumbuhan fisik dan perkembangan otaknya. MPASI yang diberikan harus memenuhi kebutuhan energi, protein, vitamin, dan mineral yang penting bagi kesehatan anak.
Namun, memilih dan menyiapkan MPASI yang tepat bukanlah hal yang sederhana. Dibutuhkan pemahaman tentang kebutuhan gizi anak serta cara menyiapkan makanan yang tidak hanya sehat tetapi juga menarik bagi si kecil. Adanya kegiatan sosialisasi ini bertujuan untuk memberikan pemahaman dan memberdayakan para ibu dalam menyediakan MPASI yang bergizi seimbang dengan memanfaatkan potensi lokal yang ada. Indonesia kaya akan bahan pangan lokal yang bergizi tinggi dan mudah didapatkan, salah satunya yang berada di Desa Tontayuo. Dengan memanfaatkan potensi lokal yang ada, tidak hanya mendapatkan gizi yang optimal bagi si kecil tetapi juga dapat mendukung perekonomian lokal.
Dalam sosialisasi ini, Nurul seorang mahasiswa Ilmu Keperawatan UGM menekankan pemberian MPASI anak dengan menu yang bergizi seimbang. Nurul menjelaskan mengenai pentingnya MPASI yang bergizi seimbang dan panduan praktis dalam pemberian MPASI seimbang dan beragam yang sesuai usia anak dengan memanfaatkan bahan lokal yang mudah dijangkau. Ia juga menekankan bahwa untuk memastikan si kecil mendapatkan nutrisi yang dibutuhkan, MPASI harus mengandung berbagai komponen gizi penting seperti karbohidrat, protein, lemak, vitamin dan mineral. Selain edukasi mengenai panduan gizi MPASI, Shafwah Zaimah seorang mahasiswi Teknologi Industri Pertanian juga melakukan demonstrasi pembuatan MPASI menggunakan potensi lokal yang ada di Desa Tontayuo yaitu kelapa dan ikan.

“Saya biasanya hanya memasak bubur dengan ikan saja dan kandungan gizinya tidak selengkap yang dipaparkan dan terkadang anak menjadi bosan. Oleh karena itu, nanti saya akan mencoba membuat MPASI yang lebih beragam dan bergizi untuk anak saya” ujar Ibu Ratna.
Edukasi panduan MPASI ini sangat penting bagi orang tua untuk memastikan bahwa anak mereka mendapatkan nutrisi yang cukup dan seimbang selama masa pertumbuhan yang kritis. Dengan memahami komponen gizi seimbang, menyusun menu yang bervariasi, dan memanfaatkan potensi lokal, orang tua dapat memberikan fondasi kesehatan yang kuat bagi si kecil. Ingatlah bahwa masa kecil adalah waktu yang tepat untuk menanamkan kebiasaan makan sehat yang akan berguna sepanjang hidup.