Perancangan Gedung Serbaguna (Sanggar Budaya) Desa Tontayuo Mendukung Program Pembangunan Desa 2025

17 Agustus 2024 - Dheyang Annisa Widayanti

Desa Tontayuo, yang terletak di Kabupaten Gorontalo, dikenal dengan kekayaan budaya dan tradisi yang kental. Namun, seiring dengan perkembangan zaman, kebutuhan akan ruang yang dapat digunakan untuk berbagai aktivitas sosial, budaya, dan komunitas semakin mendesak. Dalam konteks ini, perancangan Gedung Serbaguna atau Sanggar Budaya yang menggabungkan konsep lokal dan modern menjadi salah satu program kerja unggulan dalam Kuliah Kerja Nyata (KKN) yang dilaksanakan oleh mahasiswa.

Desa Tontayuo memiliki banyak potensi budaya yang perlu dilestarikan dan dikembangkan, seperti seni kerajinan karawo, seni tari, serta berbagai acara adat. Namun, keterbatasan fasilitas seringkali menjadi kendala dalam pelaksanaan kegiatan-kegiatan tersebut. Oleh karena itu, dibutuhkan sebuah gedung serbaguna yang tidak hanya berfungsi sebagai pusat aktivitas budaya, tetapi juga sebagai tempat untuk mengadakan berbagai acara komunal, pertemuan, dan pelatihan.

Perancangan Gedung Serbaguna/Sanggar Budaya ini dirancang dengan tema arsitektur kontemporer, menggabungkan konsep lokal dan modern untuk menciptakan ruang yang fungsional, estetis, dan mencerminkan identitas budaya Desa Tontayuo. Beberapa aspek penting dalam konsep perancangan ini meliputi:

1. Arsitektur Vernakular  

   Gedung ini dirancang dengan mempertimbangkan elemen-elemen arsitektur tradisional Gorontalo. Bentuk atap, badan, kaki bangunan mengadopsi bentuk rumah adat Dulohupa. Sedangkan ornamen pada double facade merupakan motif seni karawo yang sangat khas dan dominan.

2. Ruang Multifungsi  

   Gedung ini akan dilengkapi dengan ruang multifungsi yang dapat diatur sesuai kebutuhan. Ruang ini dapat digunakan untuk produksi seni kerajinan karawo, latihan tari, pertunjukan musik, seminar, pertemuan warga, dan kegiatan lainnya. Fleksibilitas ruang ini menjadi salah satu keunggulan yang memungkinkan gedung ini untuk dimanfaatkan secara optimal oleh berbagai kalangan masyarakat.

3. Teknologi Modern  

   Meskipun mengusung konsep tradisional, gedung ini tetap dilengkapi dengan teknologi modern seperti sistem pencahayaan dan ventilasi yang efisien, serta fasilitas audio-visual yang mendukung kegiatan budaya dan komunal.

4. Ruang Terbuka dan Lanskap

   Selain bangunan utama, perancangan ini juga mempertimbangkan ruang terbuka hijau di sekeliling gedung. Taman dengan tanaman lokal akan memberikan suasana yang asri dan nyaman bagi pengunjung, sekaligus menjadi tempat berkumpul dan berinteraksi sosial.

Proses perancangan Gedung Serbaguna/Sanggar Budaya ini melibatkan beberapa tahapan:

1. Pengumpulan Aspirasi Masyarakat 

   Sebelum memulai perancangan, mahasiswa KKN melakukan diskusi dengan warga dan tokoh adat setempat untuk mengumpulkan masukan dan aspirasi terkait kebutuhan dan harapan mereka terhadap gedung ini. Partisipasi masyarakat menjadi kunci dalam menciptakan desain yang sesuai dengan identitas dan kebutuhan desa.

2. Pembuatan Desain Arsitektur  

   Setelah mendapatkan masukan, tim KKN mulai merancang desain arsitektur yang menggabungkan unsur lokal dan modern. Desain ini kemudian dikonsultasikan kembali dengan aparat desa untuk memastikan kesesuaiannya.

3. Sosialisasi dan Pelatihan

   Setelah desain disetujui, dilakukan pemaparan kepada masyarakat tentang perancangan dan rencana pembangunan gedung ini.  

Pembangunan Gedung Serbaguna/Sanggar Budaya ini diharapkan memberikan beberapa manfaat dan dampak positif bagi Desa Tontayuo:

1. Pelestarian Budaya Lokal

   Gedung ini akan menjadi pusat pelestarian budaya, tempat generasi muda dapat belajar dan melestarikan seni dan tradisi lokal yang mulai tergerus oleh modernisasi.

2. Peningkatan Kualitas Hidup dan Infrastruktur Desa

   Dengan adanya fasilitas ini, masyarakat Desa Tontayuo akan memiliki ruang yang layak untuk menyelenggarakan berbagai acara dan kegiatan, yang pada gilirannya dapat meningkatkan kualitas hidup mereka, serta meningkatkan infrastruktur dan nilai properti desa.

3. Peningkatan Pariwisata Desa

   Dengan adanya gedung ini, Desa Tontayuo memiliki potensi untuk mengembangkan sektor pariwisata budaya. Gedung ini dapat menjadi daya tarik bagi wisatawan yang tertarik dengan kekayaan budaya Gorontalo.

Perancangan dan pembangunan Gedung Serbaguna/Sanggar Budaya Desa Tontayuo yang direncanakan akan dimulai tahun 2025 ke depan oleh anggaran desa merupakan inisiatif yang strategis dan berkelanjutan. Dengan menggabungkan konsep lokal dan modern, gedung ini tidak hanya menjadi simbol identitas budaya desa, tetapi juga menjadi pusat aktivitas sosial dan ekonomi yang dapat membawa perubahan positif bagi masyarakat. Program ini juga menjadi bukti nyata kontribusi mahasiswa dalam pengembangan desa, yang mengedepankan nilai-nilai budaya sekaligus adaptasi terhadap perkembangan zaman.