Perancangan Kawasan Pusat Desa Tontayuo (RTH, Area Parkir, Penataan Lapangan) Mendukung Program Pembangunan Desa 2025

17 Agustus 2024 - Dheyang Annisa Widayanti

Desa Tontayuo, dengan segala potensinya, memiliki kebutuhan yang mendesak akan ruang publik yang dapat dimanfaatkan oleh seluruh masyarakat. Ruang terbuka hijau (RTH), area parkir, dan tribun lapangan merupakan fasilitas yang penting untuk menunjang aktivitas sosial, olahraga, dan rekreasi di desa ini. Dalam rangka mendukung kebutuhan tersebut, mahasiswa yang tergabung dalam program Kuliah Kerja Nyata (KKN) merancang kawasan ruang publik pusat Desa Tontayuo sebagai salah satu program kerja utama.

Ruang publik adalah elemen vital dalam pengembangan desa, karena berfungsi sebagai tempat berkumpul, berinteraksi, dan melakukan berbagai aktivitas komunitas. Desa Tontayuo, yang sedang berkembang, memerlukan fasilitas yang dapat mengakomodasi kebutuhan masyarakat akan ruang terbuka untuk bersosialisasi, berolahraga, dan mengadakan acara-acara desa. Hingga saat ini, desa tersebut belum memiliki kawasan ruang publik yang memadai dan terintegrasi, sehingga perancangan kawasan ini menjadi prioritas utama dalam program kerja KKN.

Perancangan kawasan ruang publik pusat Desa Tontayuo dirancang dengan mengedepankan integrasi antara fungsionalitas dan estetika. Konsep ini bertujuan untuk menciptakan ruang yang tidak hanya memenuhi kebutuhan masyarakat tetapi juga mencerminkan identitas dan kearifan lokal desa. Beberapa elemen penting dalam perancangan ini meliputi:

1. Ruang Terbuka Hijau (RTH)  

   RTH dirancang sebagai area hijau yang dapat digunakan untuk berbagai aktivitas rekreasi dan relaksasi. Area ini dilengkapi dengan pepohonan, taman bunga, jalur pejalan kaki, dan tempat duduk yang nyaman. RTH ini tidak hanya berfungsi sebagai paru-paru desa, tetapi juga sebagai tempat warga bersantai, berkumpul, dan menikmati alam yang terletak di pusat kawasan administrasi/kantor desa.

2. Area Parkir  

   Area parkir yang memadai dirancang untuk mengakomodasi kendaraan pengunjung yang datang ke kawasan publik ini. Desain area parkir mempertimbangkan aksesibilitas, efisiensi ruang, dan keamanan, sehingga memudahkan masyarakat dalam menggunakan fasilitas publik tanpa khawatir akan tempat parkir yang tidak memadai.

3. Tribun Lapangan dan Pengecatan Ulang Panggung

   Tribun lapangan dirancang untuk mendukung kegiatan olahraga dan acara-acara desa. Tribun ini akan menjadi tempat bagi penonton untuk menyaksikan pertandingan olahraga, upacara, dan kegiatan budaya. Desain tribun ini memperhatikan kenyamanan penonton dengan menyediakan tempat duduk yang ergonomis dan atap pelindung dari cuaca. Tribun Lapangan dan Pengecatan Ulang Panggung menggunakan warna kolaborasi, warna almamater 2 universitas KKN kolaborasi, yaitu UGM (krem) dan UNG (maroon).

Proses perancangan kawasan ruang publik ini melibatkan beberapa tahapan yang sistematis:

1. Studi Kebutuhan dan Pengumpulan Data

   Tahap pertama adalah studi kebutuhan yang melibatkan survei dan wawancara dengan aparat desa untuk memahami apa yang mereka harapkan dari kawasan ruang publik ini. Data mengenai kondisi lahan, pola penggunaan ruang, dan potensi masalah diidentifikasi untuk menjadi dasar perancangan.

2. Perancangan Konseptual 

   Berdasarkan data yang terkumpul, mahasiswa KKN merancang konsep awal yang mencakup tata letak RTH, area parkir, dan tribun lapangan. Perancangan ini disesuaikan dengan kondisi topografi, iklim, dan kearifan lokal. Konsep ini kemudian dikonsultasikan dengan pemerintah desa untuk mendapatkan masukan.

3. Perancangan Desain

   Setelah konsep disetujui, tim KKN membuat desain detail kawasan ruang publik pusat desa. Desain ini mencakup rincian teknis seperti ukuran, material, dan skema warna yang digunakan. Maket ini digunakan untuk memvisualisasikan bagaimana kawasan ini akan terlihat dan berfungsi.

4. Sosialisasi dan Implementasi 

   Desain final disosialisasikan kepada masyarakat dan aparat desa melalui presentasi. Implementasi perancangan dilakukan secara bertahap, dan akan dimulai pada 2025 menggunakan anggaran desa.

Perancangan dan pembangunan kawasan ruang publik pusat Desa Tontayuo memberikan beberapa manfaat dan dampak positif, antara lain:

1. Peningkatan Kualitas Hidup 

   Kehadiran RTH, area parkir, dan tribun lapangan akan meningkatkan kualitas hidup masyarakat dengan menyediakan ruang untuk bersosialisasi, berolahraga, dan berpartisipasi dalam berbagai kegiatan sosial dan budaya.

2. Pengembangan Komunitas  

   Kawasan ruang publik ini akan menjadi pusat kegiatan komunitas, mendorong interaksi sosial dan memperkuat solidaritas antar warga. Ini juga menjadi tempat untuk menyelenggarakan acara-acara penting desa, seperti peringatan hari besar dan festival budaya.

3. Daya Tarik Wisata  

   Kawasan ruang publik yang terencana dengan baik berpotensi menjadi daya tarik wisata bagi pengunjung dari luar desa. Ini dapat meningkatkan pendapatan desa dan mendorong pengembangan sektor pariwisata lokal.

Perancangan kawasan ruang publik pusat Desa Tontayuo sebagai luaran program kerja KKN merupakan inisiatif yang signifikan dalam pembangunan desa. Dengan menggabungkan konsep fungsional dan estetika, kawasan ini tidak hanya memenuhi kebutuhan praktis masyarakat, tetapi juga mencerminkan identitas dan nilai-nilai lokal yang ada. Partisipasi aktif aparat desa dan masyarakat dalam proses perancangan dan pembangunan menjadi kunci keberhasilan program ini, yang pada akhirnya akan menciptakan ruang yang bermanfaat dan berkelanjutan bagi generasi mendatang.