Singgahi dan Jelajahi UMKM Lokal Masyarakat Desa Lamu

24 Agustus 2024 - Rafi Akmal Raharjo

Desa Lamu menyimpan berbagai potensi keindahan alam yang menjadi berjuta alasan untuk singgah menikmati pesisir Teluk Tomini dari dekat. Posisi strategis di segitiga karang dunia memberikan sokongan ekosistem laut yang melimpah, seperti ikan dan terumbu karang. Tidak cukup rasanya singgah di Desa Lamu tanpa menjajaki dan mengeksplorasi usaha milik masyarakat setempat. Mulai dari jajaran usaha kuliner khas lokal, barang kebutuhan sehari-hari, bahan bangunan, hingga bengkel. Bersama dengan potensi keindahan alam, garda usaha masyarakat menjadi pilar utama perekonomian Desa Lamu dari Dusun Lamukiki, Dusun Lamudaa, hingga Dusun Tihu.

Mayoritas masyarakat Desa Lamu menggantungkan hidup mereka kepada laut dan agraria. Nelayan, petani cabai, hingga petani jagung menjadi profesi yang kerap dijumpai di Desa Lamu. Di samping itu, Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) juga tidak kalah digeluti oleh salah satu kelompok masyarakat di pesisir Teluk Tomini ini. Terdapat setidaknya total 49 UMKM di Desa Lamu dengan didominasi usaha kios yang menjual kebutuhan sehari-hari disusul dengan usaha kuliner.

Kuliner Desa Lamu menyimpan berbagai rasa yang siap memanjakan lidah. Setidaknya terdapat 18 UMKM sektor kuliner di Lamu yang terbagi menjadi 10 UMKM di Dusun Lamudaa, 2 UMKM di Dusun Lamukiki, dan 6 UMKM di Dusun Tihu. Segarnya kuah mie cakalang ditemani empat butir bakso tuna buatan Ibu Erpina Ali di kala hujan deras mengguyur menjadi salah satu pengalaman yang tidak boleh dilewatkan ketika singgah di Lamu. Keunikan rasa milu siram hasil paduan resep Ibu Werni Arsad juga menjadi satu dari berjuta alasan untuk jatuh cinta pada kuliner khas Gorontalo. Keragaman usaha kuliner Desa Lamu tidak henti-hentinya menghibur lidah dan perut. Benar adanya bahwa rasa adalah bahasa cinta yang paling indah.

Tak perlu khawatir apabila kehabisan barang persediaan selama singgah di Lamu atau hanya sekadar ingin bersilat lidah dengan makanan ringan di kala jenuh. Desa Lamu memiliki belasan kios yang menjajakan segala makanan ringan, air mineral, obat-obatan, pulsa, gas, alat tulis kantor, voucher wifi, hingga jasa jahit. UMKM kios menjadi sektor yang sangat digeluti oleh masyarakat Lamu dengan total sebanyak 24 UMKM yang terbagi menjadi 11 UMKM di Dusun Lamudaa, 5 UMKM di Dusun Lamukiki, dan 8 UMKM di Dusun Tihu. Kegigihan masyarakat tercermin dari usaha kecil masyarakat dengan menyulap rumah mereka menjadi lahan mata pencaharian. Usaha kecil masyarakat Lamu menjadi jantung dan tulang punggung ekonomi masyarakat pesisir Teluk Tomini.

Kesuksesan bukan tentang menemukan peluang, tetapi tentang menciptakan peluang. Sama halnya dengan jajaran usaha msayarakat Lamu yang bergelut di bidang kebutuhan konstruksi. Desa Lamu menjadi pusat supply kebutuhan-kebutuhan konstruksi desa sekitarnya, seperti batako, pipa, semen, dan masih banyak lagi. Toko material konstruksi terpusat di Dusun Lamudaa sejumlah 3 UMKM. Kegigihan pelaku usaha masyarakat Lamu menjadi bagian dari pondasi kuat pertumbuhan ekonomi Teluk Tomini.

Sementara itu, medan pesisir Gorontalo yang cukup terjal karena diapit oleh pegunungan dan laut meningkatkan risiko besar pada terhambatnya akomodasi. Penyelamat itu dikenal sebagai montir. Desa Lamu memiliki sejumlah montir yang lihai dalam bercakap bahasa ketrampilan dengan kendaraan. Dengan jumlah 4 UMKM, bengkel di Lamu terbagi menjadi 2 bengkel di Dusun Lamudaa dan 2 bengkel di Dusun Lamukiki. Tangan-tangan cekatan itu dengan sergap mampu menyelesaikan segala masalah kendaraan yang menyusahkan.

Potensi UMKM di Desa Lamu perlu mendapatkan atensi yang serius. Lamu memiliki segala potensi UMKM di berbagai sektor yang maish memerlukan pembinaan dan koordinasi lebih lanjut dari stakeholder terkait. Hal tersebut tentunya memerlukan sinergi bersama dari seluruh kalangan. Dengan adanya penguatan sektor UMKM, kondisi ekonomi masyarakat pesisir Teluk Tomini perlahan akan berkunjung meningkat.