Batudaa Pantai adalah sebuah kawasan yang dikenal dengan keindahan alamnya yang masih asli dan potensinya sebagai destinasi wisata. Namun, meskipun memiliki daya tarik yang besar, pengelolaan dan pengembangan potensi wisata di kawasan ini masih terbatas. Kurangnya data yang akurat mengenai potensi wisata alam di Batudaa Pantai menghambat perencanaan dan pengembangan yang efektif. Menanggapi kebutuhan tersebut, kelompok Kuliah Kerja Nyata (KKN) dari Universitas Gadjah Mada melaksanakan program kerja dengan tema “Survei dan Analisis Potensi Wisata Alam di Batudaa Pantai”. Program ini bertujuan untuk mengevaluasi dan memetakan potensi wisata alam di kawasan tersebut, serta memberikan rekomendasi untuk pengembangan wisata yang berkelanjutan.
Pelaksanaan program kerja ini diawali dengan melakukan pengumpulan data di lapangan, dimana dilakukan ekspedisi untuk menemukan potensi wisata alam di kawasan Batudaa Pantai, baik berupa pantai, bukit, air terjun, maupun hutan pinus. Ekspedisi ini dilakukan di 4 desa KKN, meliputi desa Olimoo’o, desa Lamu, desa Langgula, dan desa Tontayuo. Pada desa Olimoo’o ditemukan potensi wisata alam yang terletak di perbukitan dengan pemandangan yang indah pada saat sore hari menjelang malam atau biasa disebut “sunset”. Kemudian berpindah di desa Lamu yang merupakan desa yang cukup luas sehingga memiliki beberapa potensi wisata alam yang menarik yaitu pantai karang putih dan air terjun Lamu. Selanjutnya pada desa Langgula terdapat dua lokasi potensi wisata alam yang ada, yaitu area camp puncak Langgula yang menyediakan pemandangan matahari terbit di pagi hari atau biasa disebut dengan “sunrise” serta terdapat air terjun yang cukup indah. Desa terakhir yaitu desa Tomtayuo, memiliki potensi wisata alam berupa hutan pinus yang dapat dimanfaatkan menjadi objek wisata alam yang menyuguhkan keindahan pantai pesisir. Selain hutan pinus, desa Tontayuo juga memiliki potensi wisata alam lainnya berupa pantai Imbihami dan pantai Pasir Putih yang memiliki keunikan yaitu memiliki pasir berwarna putih.
Setelah melakukan ekspedisi, selanjutnya dibuat visualisasi titik-titik lokasi potensi wisata alam tersebut dalam bentuk peta. Data yang dikumpulkan selama survei lapangan diolah menggunakan perangkat lunak SIG (Sistem Informasi Geografis) untuk menghasilkan peta potensi wisata alam. Hasil dari program ini adalah peta potensi wisata alam yang mendetail dan laporan analisis yang memberikan gambaran lengkap mengenai potensi wisata di Batudaa Pantai. Peta ini dan laporan analisis akan menjadi alat penting bagi pemerintah desa, pengusaha wisata, dan masyarakat dalam merencanakan dan mengelola pengembangan wisata alam di kawasan tersebut. Dampak dari program ini diharapkan dapat meningkatkan pemahaman mengenai potensi wisata alam yang ada, menarik minat investor dan pengunjung, serta mendorong pengembangan pariwisata yang ramah lingkungan dan berkelanjutan. Selain itu, program ini juga diharapkan dapat meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya pelestarian lingkungan sebagai bagian dari pengembangan wisata.